Senin, 05 Mei 2014

Tsuchinoko
Dari namanya sudah dapat di tebak, kalau hewan aneh ini berasal dari jepang. Tsuchinoko digambarkan menyerupai ular, bertubuh gendut serta memiliki ekor kecil menyerupai tikus. Namun sangat disayangkan, hingga saat ini keberadaan hewan ini belum  dapat di ketemukan kembali. Bahkan pernah dimana pemerintahan jepang akan memberikan hadiah sebesar 100 juta yen jika ada dari warga negaranya yang berhasil menemukan hewan ini, namun hingga saat ini usaha ini pun masih tidak membuahkan hasil.
Yeti 
Yeti monster yang tinggal di sekitar pegunungan Himalaya. Yeti  ini diketahui adalah sejenis primate besar yang menyerupai manusia. Warga sekitar menyebut Yeti sebagai penjaga dari pegunungan Himalaya. Banyak juga cerita masyarakat sekitar pegunungan tersebut mengkaitkan keberadaan yeti dengan hal-hal mistis sejarah yang berada di kawasan tersebut.  


   Mongolian Death Worm
Hewan aneh ini berasal dari negara Mongolia. Konon Hewan aneh Death Worm ini sangatlah di takuti oleh warga setempat. Hewan aneh ini hidup di daerah Gurun Gobi. Death Worm in dapat tumbuh hingga mencapai 1,2 meter, mempunyai ciri-ciri anatomi tubuh seperti ular, gemuk dengan warna tubuh agak kemerah-merahan. Dalam menyerang mangsanya, Death Worm ini akan mengeluarkan racun yang sangat mematikan, racun tersebut dapat menyebabkan kelumpuhan sesaat mangsanya, setelah itu Death Worm dengan cepat memakan mangsanya tersebut. Para ilmuan yakin bahwan Mongolia Death Worm bukanlah spesies cacing, karena cacing tidaklah dapat hidup di daerah yang tandus, kering, dan panas seperti gurun Gobi ini. Sebaliknya Para ilmuan menyimpulkan Death Worm adalah sejenis Ular berbisa, namun sangat di sayangkan hingga saat ini hipotesis tentang cacing ini masih belum ditemukan titik terangnya.
  Hispid Hare
Binatang terlangka selanjutnya adalah Hispid Hare. Hispid Hare ini atau lebih dikenal dengan sebutan Bristly Rabbit ditemukan di daerah pegunungan tertinggi yakni Himalaya Nepal. Dilaporkan untuk populasi hewan ini dikabarkan hanya memiliki 110 ekor saja.
   Baiji
Salah satu hewan angka selanjutnya adalah baiji. Baiji adalah sejenis lumba-lumba langka yang hidup di air tawar. Hingga saat ini di laporkan ada sekitar 10 ekor tersisisa untuk Hewan langka Baiji ini. Baiji pernah di temukan di daerah sungai Yangtze di Tiongkok.
  The Pinta Island Tortoise
Binatang ini masuk kedalam Spesies Giant Galapagos Turtoise. Salah satu hewan terlangka di dunia, hingga saat ini diketahui hanya tersisa satu hewan saja di dunia untuk The Pinta ini. Perkembangan biakan yang sangat sulit menjadi salah satu faktor terjadinya kepunahan pada hewan The Pinta Island Tortoise ini.
 Javan Rhino
Javan Rhino adalah spesies mirip badak yang sudah hampir punah keberadaannya di dunia. Javan Rhino ini mempunyai tempat tinggal di Indonesia dan Vietnam. Badak ini sering sekali menjadi objek pemburuan liar yang dilakukan warga sekitar, hal tersebut di karenakan cula badak yang mempunyai harga sangat tinggi di pasaran.
Salamander Raksasa
Salamander Raksasa atau terbesar pernah di ketemukan di China. Panjangnya dapat mencapai 165 cm dan merupakan spesies asli China. Salamander mempunyai ciri kepala besar, mata kecil dan kulit gelap serta berkerut. Spesies ini hidup di perairan yang dingin di pegunungan dan gua-gua kecil di sekitar pegunungan. Hewan pemakan ikan, kodok serta hewan air lainnya ini mempunyai fungsi mata yang tidak terlalu baik, oleh karena itu ia memanfaatkan sebuah sensor khusus untuk mendeteksi setiap gerakan yang ada.
Tasmanian Devil
Tasmanian devil salah satu hewan karnivora yang berhasil di temukan di kawasan hutan alam liar Australia. Tingkat populasi yang sedikit di karenakan binatang ini sering sekali di jadikan objek berburu, oleh karena itu tepat pada tahun 1941 tasmanian devil ini resmi menjadi hewan dilindungi di Australia tersebut.
  Ikan Matahari atau Mola-Mola
Ikan matahari atau Mola-Mola adalah jenis ikan yang mempunyai tulang paling berat di Indonesia. Ikan Matahari atau Mola-Mola dewasa ini dapat mempunyai berat hingga mencapai 1000 kg. Ikan ini pemakan ubur-ubur dalam jumlah yang sangat besar adalah salah satu penyebab bertambah beratnya berat badan dari ikan Mola atau ikan matahari ini.
Ikan Vampir
Ikan Vampir atau mempunyai nama latin Cephalopoda sering ditemukan di perairan lautan beriklim sedang dan tropis. populasinya yang semakin menipis di Habitatnya membuat hewan ini masuk kedalam daftar Hewan Langka di Dunia. Dengan menggunakan filament yang di miliki di tubuhnya hewan langka ini dapat hidup di dalam perairan yang sangat dalam  hingga minim sekali terhadap cahaya. Kemampuan berenang yang sangat cepat, ia mampu berenang hingga dua kali panjang tubuhnya perdetik dengan waktu percepatan lima detik.
Solenodon
Hewan terlangka Dunia selanjutnya adalah Solenodon. Selonodon adalah jenis hewan mamalia yang biasa beraktivitas di malam hari, ia biasa melakukan penggalian, untuk mencari makan berupa serangga.
Babi Laut
Babi Laut atau nama mempunyai nama latin Scotoplanes ini masuk kedalam hewan yang paling Langka di dunia. Hewan yang masih satu genus dengan teripang ini merupakan persilangan Antara babi dan siput. Jika dilihat dari penampakan fisiknya ia menjadi sangatlah lucu, Babi laut ini memiliki jari layaknya manusia yang tumbuh di sekitar mulutnya.
Saola
Saola

10. Saola

Inilah mamalia yang paling langka di muka bumi. Saola yang sekilas mirip kambing ini memiliki tinggi sekitar 3 meter. Habitat aslinya adalah Vietnam dan Laos.
Meski sepintas mirip kambing, dengan ekor kecil dan telinga panjang, namun Saola memiliki pola warna yang sangat berbeda dengan kambing. Pola warna Saola adalah bintik-bintik putih dan memiliki garis-garis pada wajahnya.
Dugong
Dugong

9. Dugong

Hewan mamalia laut ini hidup di perairan utara Australia dan wilayah dalam Indo Pasifik. Dugong adalah hewan laut besar yang sangat menyerupai Manatee. Sementara makhluk-makhluk sejenis yang berada dalam keluarga yang sama disebut Sirenia, mereka berbeda dari Manatee.
Mamalia ini memiliki tubuh abu-abu panjang dengan dayung seperti sirip ke arah kepala. Ekor hewan ini terlihat mirip dengan ekor lumba-lumba. Juga, makhluk ini memiliki mulut yang keluar di samping dan berada dalam posisi yang lebih berbalik ke bawah, sehingga mudah untuk memakan rumput di kehidupan vegetatif dasar laut.
Addax
Addax

8. Addax

Addax adalah jenis kijang yang dahulu kerap ditemukan di Gurun Sahara. Berbeda dengan spesies kijang lainnya, Addax memiliki gigi persegi seperti sapi. Perbedaan lain terletak pada tanduk panjangnya yang melengkung sehingga membuatnya dijuluki Kijang Tanduk Sekrup.
Monito Del Monte
Monito Del Monte

7. Monito Del Monte

Namanya yang unik berbanding terbalik dengan rupanya. Monito Del Monte yang dalam istilah Spanyol berarti monyet kecil sebenarnya adalah seekor marsupial yang hidup dua negara Amerika Selatan, Chili dan Argentina.
Monito Del Monte memiliki tubuh tikus dengan bulu coklat dan besar, telinga runcing dan ekor panjang. Ekor panjang ini membantu ia untuk berayun dari cabang-cabang. Fitur yang membedakan hewan ini adalah matanya yang besar.
Monito Del Monte sebelumnya dipikir sudah punah lebih dari 11 juta tahun yang lalu. Namun, sejumlah penjelajah modern berhasil menemukannya. Habitatnya adalah pohon-pohon di hutan hujan.
Hiu Berjumbai
Hiu Berjumbai

6. Hiu Berjumbai

Hiu berjumbai mungkin sebuah contoh hewan anomali. Bagaimana tidak, hewan ini dikategorikan sebagai hewan pra sejarah dan sempat dinyatakan punah bersama dinosaurus. Namun pada kenyataannya, beberapa bangkai hewan ini muncul ke permukaan. Tidak hanya itu, sejumlah nelayan juga pernah menangkapnya.
Berbeda dengan keluarga hiu, Hiu Berjumbai memiliki tubuh yang mirip dengan belut dan tidak memiliki sirip punggung besar.
Chthyophis Kohtaoensis
Chthyophis Kohtaoensis

5. Ichthyophis Kohtaoensis

Amfibi yang hidup di Kamboja, Laos, dan Thailand ini memiliki tubuh seperti ular. Makhluk dengan tubuh abu-abu gelap berpadu kuning ini mempunyai keunikan tersendiri yaitu memiliki dua otot yang mengontrol rahang.
Chthyophis Kohtaoensis
Chthyophis Kohtaoensis

5. Ichthyophis Kohtaoensis

Amfibi yang hidup di Kamboja, Laos, dan Thailand ini memiliki tubuh seperti ular. Makhluk dengan tubuh abu-abu gelap berpadu kuning ini mempunyai keunikan tersendiri yaitu memiliki dua otot yang mengontrol rahang.
Kelelawar Bumblebee
Kelelawar Bumblebee

4. Kelelawar Bumblebee

Namanya mengingatkan kita dengan salah satu nama robot di jajaran Autobot dalam film Transformers. Kelelawar Bumblebee adalah kelelawar bertubuh mini. Pasalnya, Kelelawar Bumblebee dewasa hanya berukuran satu inci dari kepala ke ekor!
Yang membedakan makhluk nocturnal yang banyak ditemukan di gua-gua batu kapur Tenggara Thailand dan Burma ini dengan spesiesnya adalah moncongnya yang menyerupai moncong babi.
Olm
Olm

3. Olm

Sekilas, binatang yang hidup di gua-gua bawah tanah di darat Eropa ini mirip dengan ular kecil. Namun sejatinya dia adalah seekor kadal dengan tubuh panjang berwarna putih dengan empat kaki kecil.
Kadal ini yang dulunya banyak ditemukan di Italia ini adalah hewan yang tidak bisa melihat alias buta. Namun kekurangannya itu ditutupi dengan pendengaran dan indera penciuman yang luar biasa.

1. Solenodon

Mungkin nama binatang ini masih awam di telinga kita. Makhluk kecil yang mempunyai kemiripan dengan tikus ini berasal dari Kuba dan Hispanola. Ia memiliki moncong panjang yang fleksibel dan kulitnya bersisik.
Meski kecil, binatang ini ternyata cukup mematikan. Pasalnya, binatang ini bisa menyuntikkan bisa racun ular kepada mangsanya.

Kakapo
Kakapo

Rabu, 16 April 2014

Puyuh Kepala Merah

     Burung Puyuh kepala-merah (Haematortyx sanguiniceps) adalah salah satu spesies burung di dalam keluarga Phasianidae. Dapat ditemui di Indonesia dan Malaysia. Habitat alaminya adalah hutan dataran rendah lembap subtropis atau tropis dan pegunungan berhutan lembap subtropis atau tropis.
Tiong-Batu Kalimantan


     Burung ini adalah satu-satunya anggota dari keluarga burung pengicau Pityriaseidae dan genus Pityriasis. Ia merupakan spesies misterius dan jarang dijumpai dari kanopi hutan hujan Kalimantan.
Beleang Bulwor


    Sempidan Kalimantan/Beleang Bulwor adalah endemik Pulau Kalimantan. Sementara spesies ini secara lokal biasa ditemui di kawasan terlindung (misalnya Taman Nasional Kayan Mentarang, Kalimantan Timur), mereka jarang ditemukan di tempat lain. Burung ini mendiami bukit dan wilayah bawah hutan pegunungan tropis, cenderung memilih hutan hujan dataran tinggi dan jarang mengunjungi dataran rendah di bawah ketinggian 300 meter (980 kaki). Makanannya terutama terdiri dari buah-buahan, cacing, dan serangga.

     Burung ini terdaftar sebagai Rentan dalam daftar IUCN karena populasi menurun drastis. Alasan utama penurunan ini adalah kehilangan habitat fragmentasi akibat kebakaran dan penebangan hutan komersial. Perburuan lokal juga dianggap merusak populasi burung ini. Selanjutnya, program penangkaran yang bertujuan untuk melestarikan spesies ini tidak banyak berhasil
Beleang Bulwor


    Sempidan Kalimantan/Beleang Bulwor adalah endemik Pulau Kalimantan. Sementara spesies ini secara lokal biasa ditemui di kawasan terlindung (misalnya Taman Nasional Kayan Mentarang, Kalimantan Timur), mereka jarang ditemukan di tempat lain. Burung ini mendiami bukit dan wilayah bawah hutan pegunungan tropis, cenderung memilih hutan hujan dataran tinggi dan jarang mengunjungi dataran rendah di bawah ketinggian 300 meter (980 kaki). Makanannya terutama terdiri dari buah-buahan, cacing, dan serangga.

     Burung ini terdaftar sebagai Rentan dalam daftar IUCN karena populasi menurun drastis. Alasan utama penurunan ini adalah kehilangan habitat fragmentasi akibat kebakaran dan penebangan hutan komersial. Perburuan lokal juga dianggap merusak populasi burung ini. Selanjutnya, program penangkaran yang bertujuan untuk melestarikan spesies ini tidak banyak berhasil
Kura-kura Leher Ular
     Kura-kura berleher ular pulau Rote (Chelodina mccordi) adalah kura-kura kecil berleher panjang, ditemukan hanya di habitat lahan basah pulau Rote, bagian timur Indonesia. Karena Kura-kura endemik ini telah menjadi spesies baru sejak 1994. Kura kura berleher ular pulau Rote tinggal di rawa, danau, dan sawah di selatan pulau Rote. Spesies ini seringkali diperdagangkan oleh para kolektor reptil endemik internasional. Sehingga lebih sering ditemukan di penangkaran dibandingkan habitat aslinya. Jumlah populasi spesies ini semakin berkurang, karena selalu diperdagangkan, namun perkembangbiakannya sedikit. Para pedagang seringkali menggunakan perangkap untuk menangkap hewan ini di rawa-rawa air tawar di Pulau Rote.
Burung Madu Matari
     Burung endemik Nusa Tenggara ini cukup mudah ditemui. Menghuni hutan monsun sekunder, tepi hutan, lahan budidaya dan taman-taman dekat kota dari permukaan laut sampai ketinggian 800 m di Sumbawa, 1000 m di Flores, dan 720 m di Timor.
Celepuk Flores
     Celepuk flores adalah burung dari keluarga Strigidae. Untuk pertama kalinya, burung ini ditemukan di Gunung Repok, Flores. Ditemukan pada tahun 1896. Burung ini merupakan endemik Flores. Sejak saat itu, burung celepuk flores tak ditemukan hingga Maret, 1994. Catatan terakhir burung ini dibuat pada 1997. Celepuk flores adalah burung pendiam. Burung ini hinggap di tempat yang tinggi, sehingga burung ini sulit untuk dilihat.
Gagak Flores
ibc.lynxeds.com
     Gagak flores hanya dapat ditemui di Flores dan Rinca, Nusa Tenggara. Oleh IUCN, spesies ini dimasukkan kedalam spesies yang terancam.
Pungguk Wengi
tnmanupeu.blogspot.com
     Satu lagi jenis burung hantu endemik Musa Tenggara tepatnya di Pulau Sumba adalah pungguk wengi. Burung ini berukuran sekitar 35-40 cm, burung ini tidak mudah dijumpai. Menghuni hutan primer dan sekunder yang tinggi baik hutan tropis maupun meranggar juga di tepi hutan dan hutan mangrove. Dari dataran rendah sampai ketinggian 1000 mdpl. Pungguk Wendi biasanya terlihat sendirian, berpasangan atau dalam kelompok kecil yang terpencar sampai 4 individu.

Codot Nusatenggara
www.arkive.org
     Codot nusatenggara adalah sejenis kelelawar pemakan buah yang ditemukan hidup terbatas (endemik) di Nusa Tenggara. Codot ini memiliki 3 anak jenis (subspesies) yaitu Cynopterus n. nusatenggara, Cynopterus n. sinagai, Cynopterus n. wetarensis.
Jalak Bali
     Jalak Bali hanya ditemukan di hutan bagian barat Pulau Bali. Burung ini juga merupakan satu-satunya spesies endemik Bali dan pada tahun 1991 dinobatkan sebagai lambang fauna Provinsi Bali. Keberadaan hewan endemik ini dilindungi undang-undang. Jalak Bali ditemukan pertama kali pada tahun 1910. Nama ilmiah Jalak Bali dinamakan menurut pakar hewan berkebangsaan Inggris, Walter Rothschild, sebagai orang pertama yang mendeskripsikan spesies ini ke dunia pengetahuan pada tahun 1912.
Komodo
www.earthtimes.org
     Komodo merupakan kadal terbesar di dunia, dengan rata-rata panjang 2-3 m. Ukurannya yang besar ini berhubungan dengan gejala gigantisme pulau, yakni kecenderungan meraksasanya tubuh hewan-hewan tertentu yang Komodo ditemukan oleh peneliti barat tahun 1910. Tubuhnya yang besar dan reputasinya yang mengerikan membuat mereka populer di kebun binatang. Habitat komodo di alam bebas telah menyusut akibat aktivitas manusia dan karenanya IUCN memasukkan komodo sebagai spesies yang rentan terhadap kepunahan. Biawak besar ini kini dilindungi di bawah peraturan pemerintah Indonesia dan sebuah taman nasional, yaituTaman Nasional Komodo, didirikan untuk melindungi mereka.
Julang Sumba
orientalbirdimages.org
    Julang Sumba atau dalam nama ilmiahnya Aceros everetti adalah sejenis burung berukuran besar dengan panjang lebih kurang 70cm. Burung ini memiliki bulu berwarna hitam dan paruh berwarna kekuningan. Burung jantan dan betina mudah dibedakan. Kepala dan leher burung jantan berwarna merah, sedang burung betina memiliki kepala dan leher berwarna hitam. Julang Sumba hanya terdapat di hutan primer dan sekunder daerah Sumba, Nusa Tenggara Barat. Spesies ini ditemukan dari dataran rendah sampai ketinggian 950 meter.
Pungguk Sumba

www.larsfoto.se
     Spesies Burung Hantu ini endemik di Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur. Burung Pungguk Sumba ini menghuni sebagian kecil dan kawasan hutan primer dan sekunder pada ketinggian 600-950 mdpl.
Delimukan sulawesi


     Populasi burung endemik Indonesia ini hanya ditemukan di dalam hutan hujan tropis pulau Sulawesi. Delimukan sulawesi adalah terestrial spesies. Burung ini mencari makan di atas permukaan tanah. Pakan burung Delimukan Sulawesi terdiri dari aneka biji-bijian dan buah-buahan yang jatuh di tanah. Burung betina biasanya menetaskan sebutir telur berwarna putih.
Delimukan sulawesi


     Populasi burung endemik Indonesia ini hanya ditemukan di dalam hutan hujan tropis pulau Sulawesi. Delimukan sulawesi adalah terestrial spesies. Burung ini mencari makan di atas permukaan tanah. Pakan burung Delimukan Sulawesi terdiri dari aneka biji-bijian dan buah-buahan yang jatuh di tanah. Burung betina biasanya menetaskan sebutir telur berwarna putih.
Gagak banggai


     Gagak ini terdaftar sebagaiSpesies Kritis oleh IUCN dan pernah dianggap punah, namun akhirnya ditemukan kembali pada survei di Pulau Peleng pada 2007/2008. Selama lebih dari satu abad gagak Banggai hanya ditemukan dua spesies yang ada di sebuah pulau tidak dikenal di kepulauan Banggai antara 1884/1885. Kunjungan ke kepulauan ini pada 1991 dan 1996 tidak temukan lagi burung gagak Banggai, sehingga orang menganggap burung ini telah punah.
Gosong sula



     Burung ini hanya dapat ditemukan diIndonesia, dengan habitat pada hutan subtropikal atau hutan tropis, hutan dataran rendah subtropis atau tropis, hutan mangrove subtropis atau tropis, dan dataran dengan tumbuhan perdu beriklim subtropis atau tropis. Gosong Sula dalam keadaan terancam akibat kehilangan habitat asli.
Julang sulawesi


     Burung ini endemik di Sulawesi. Di daerah Minahasa. burung ini dikenal dengan nama Burung Taong. Julang Sulawesi biasa terbang di atas dan sekeliling tajuk dalam kelompok-kelompok kecil yang terpisah, namun terkadang berkelompok sampai lima puluh individu atau lebih. Ketika terbang sayapnya berbunyi berisik seperti mesin uap
Maleo Senkawor


     Yang unik dari maleo adalah, saat baru menetas anak burung maleo sudah bisa terbang. Tidak semua tempat di Sulawesi bisa ditemukan maleo. Sejauh ini, ladang peneluran hanya ditemukan di daerah yang memliki sejarah geologi yang berhubungan dengan lempeng pasifik atau Australasia. Populasi hewan endemik Indonesia ini hanya ditemukan di hutan tropis dataran rendah pulau Sulawesi khususnya daerah Sulawesi Tengah, yakni di daerah Kabupaten Sigi dan Kabupaten Banggai.
Mandar dengkur


Ads by Media PlayerAd Options
     Adalah burung endemik Sulawesi dan merupakan fauna identitas provinsiSulawesi Barat. Burung ini rentan terhadap kepunahan. Sangat mencolok ketika terbang, dengan kepakan sayap yang cepat dan kuat diselingi gerakan melayang serta saling meneriaki. Bila sedang bersuara dari tempat bertengger, jambul ditegakkan lalu diturunkan. Jenis ini tertekan dengan ledakan populasi yang mengejutkan selama 10-15 tahun terakhir, akibat penangkapan yang berlebihan untuk perdagangan burung dalam sangkar, dan sekarang langka akibat kegiatan ini.
Nuri talaud

     Mereka tergolong terancam punah, disebabkan mereka diburu untuk perdagangan hewan peliharaan dan disebabkan juga kehilangan habitat dan perusakan habitat. Nuri Talaud sekarang hanya terbatas di sekitar Pulau Talaud, Sulawesi Utara. Dan lebih dari itu juga, mereka menghilang selama abad ke-20 dari Sangihe, Siau, dan Tagulandang. Populasi mereka diperkirakan 5-10.000 ekor. Jadinya, spesies mereka cepat menurun.
Serindit sangihe


     Serindit Sangihe merupakan hewan arboreal. Pada tahun 2009, Serindit Sangihe masuk pada daftar hewan dalam keadaan berbahaya hingga sangat terancam, disebabkan wilayah hidup yang sempit dan hilangnya habitat yang menyebabkan penurunan populasi. Saat ini populasi Serindit Sangihe diperkirakan antara 10.000 hingga 46.000 Serindit Sangihe.

Seriwang sangihe

     Seriwang sangihe adalah burung endemik dari Pulau Sangihe yang terletak di bagian utara dari Pulau Sulawesi, Indonesia. Pertama kali diketahui hanya dari spesimen yang dikumpulkan pada tahun 1873, burung langka ini ditemukan kembali pada Oktober 1998disekitar Gunung Sahendaruman di bagian selatan Pulau Sangihe. Makanan utama dari Seriwang Sangihe adalah serangga daninvertebrata kecil.
Seriwang sangihe

     Seriwang sangihe adalah burung endemik dari Pulau Sangihe yang terletak di bagian utara dari Pulau Sulawesi, Indonesia. Pertama kali diketahui hanya dari spesimen yang dikumpulkan pada tahun 1873, burung langka ini ditemukan kembali pada Oktober 1998disekitar Gunung Sahendaruman di bagian selatan Pulau Sangihe. Makanan utama dari Seriwang Sangihe adalah serangga daninvertebrata kecil.
  Udang-merah Sulawesi


     Burung ini endemik di Sulawesi dan kepulauan Sangihe. Panjang tubuh sekitar 12 cm. Paruh berwarna merah, mahkota berwarna biru. Udang-merah sulawesi menghuni hutan primer dan hutan sekunder yang tinggi. Terkadang menghuni hutan yang ditebang pilih.

cara membedakan burung ciblek jantan dengan betina


cara membedakan burung ciblek jantan dengan betina

bicara-burung ciblek
Untuk membedakan burung ciblek jantan dengan betina sesunggahnya sangat mudah, hal itu bisa dilihat dengan mata telanjang. namun bagi yang belum tahu cara membedakan burung ciblek jantan dengan betina akan saya bantu. Berikut tips untuk membedakannya


Untuk ciblek jantan bisa dilihat dari:
1.paruh hitam semua, mulai dari paruh atas juga bawah
2.ekor panjang
3. bagian dada berkalung


lalu untuk ciblek betina bisa dilihat dari
1.paruh atas hitam dan paruh bawah putih
2.ekor tidak panjang
3.bagian dada tidak berkalung
4.hanya bisa berbunyi cininin